Ketika Seorang Anak Ditinggalkan Ibunya: Kisah Nyata yang Menyayat Hati

Di dunia yang katanya penuh kasih, ternyata masih ada anak kecil yang tak diinginkan oleh ibu kandungnya sendiri. Ini bukan cerita fiksi. Ini nyata. Terjadi hari ini. Di sekitar kita.

Seorang anak balita tinggal tanpa ibu.
Padahal dia bukan anak yatim.
Ibunya masih hidup. Tapi memilih pergi. Tidak hanya pergi secara fisik, tapi juga menghilang dari tanggung jawab dan kasih sayang.


📞 Anak Itu Pernah Menelepon… Tapi Tak Pernah Dijawab

Pernah suatu hari, anak itu dengan polosnya mencoba menelepon ibunya.
Mungkin dengan suara kecil yang bergetar, berharap sekadar mendengar,
“Ibu, aku kangen…”

Tapi yang ia dapatkan: tidak diangkat.
Bukan karena sinyal. Bukan karena sibuk. Tapi karena tidak diinginkan.

Sampai hari ini, anak itu tidak mau lagi menelepon ibunya.
Kecewa yang bahkan tidak bisa ia eja, tapi ia rasakan dalam diam.


👤 Ayahnya Berjuang Jauh di Negeri Orang

Ayahnya pergi bekerja ke luar negeri. Bukan untuk bersenang-senang, tapi demi menghidupi anak itu.
Hari ini, saat ulang tahun anaknya, ayah itu menelepon.
Suaranya mungkin jauh, tapi niatnya dekat.
Ia masih berusaha hadir.

Meski tak bisa mendampingi secara fisik, ayah ini tak pernah lupa.
Tetap menelepon. Tetap bertanya kabar. Tetap mencintai.


💔 Ibu Kandungnya? Hilang Tanpa Tanggung Jawab

Yang paling menyedihkan:
dulu, saat bercerai, ibunya ngotot minta hak asuh. Rebutan.
Minta gono-gini. Mungkin karena ego. Mungkin karena ingin menang.

Tapi setelah waktu berjalan…
setelah mungkin hidup dengan pasangan baru…
setelah ego terpuaskan…

Anaknya ditinggal.

Tak dijenguk. Tak dihubungi. Bahkan saat ulang tahun pun, tidak ada sepatah kata pun dikirimkan.


🔥 Ini Bukan Soal Kebencian, Tapi Kemanusiaan

Banyak orang bisa hamil. Banyak orang bisa melahirkan.
Tapi tidak semua orang bisa jadi ibu.

Anak itu tidak minta dilahirkan.
Dia hanya ingin disayangi.
Tapi yang ia dapat hanyalah diam.

Sebagai orang luar yang melihat, rasa marah dan sedih itu wajar.
Karena ini bukan tentang salah paham, tapi pilihan sadar untuk meninggalkan.


🌱 Tapi Anak Itu Tetap Berharga

Meski ibunya pergi, anak itu tidak sendirian.

Ada ayah yang berjuang.
Ada keluarga yang peduli.
Ada hati-hati lain yang siap memeluk meski bukan darahnya.

Dia akan tumbuh. Dia akan kuat.
Dan suatu hari, ia akan tahu, bahwa yang benar-benar mencintainya bukanlah yang melahirkan, tapi yang tidak pernah meninggalkannya.


Untuk ibu yang pergi—semoga suatu hari kamu menyadari bahwa kamu meninggalkan hal paling berharga dalam hidupmu. Sayangnya, mungkin saat kamu sadar, anakmu sudah tak membutuhkanmu lagi.


Eksplorasi konten lain dari Goonung

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

2 respons untuk ‘Ketika Seorang Anak Ditinggalkan Ibunya: Kisah Nyata yang Menyayat Hati

Add yours

Tinggalkan Balasan ke Goonung Batalkan balasan

Blog di WordPress.com.

Atas ↑