Pernah nggak kamu dengar kisah seseorang yang dikenal ramah, sopan, nggak neko-neko… tapi jadi korban pembunuhan?
Lalu kita pun bertanya, “Kok bisa? Kan dia nggak pernah cari masalah…”
Apakah semua ini cuma soal sial ketemu orang salah? Atau ada yang lebih dari sekadar nasib buruk?
1. Dunia Nyata Bukan Selalu Soal Karma atau Logika
Fakta pahitnya: kejahatan tidak selalu memilih korban karena kesalahan korban.
Kadang pelaku memang sudah bermasalah dari dalam. Entah karena gangguan jiwa, dendam masa lalu yang tak ada hubungannya dengan korban, atau dorongan impulsif sesaat yang tidak rasional.
Dalam kondisi seperti itu, siapa pun bisa jadi korban, bahkan orang yang sudah sangat berhati-hati sekalipun.
2. Berhati-Hati Itu Penting… Tapi Tidak Bisa Menjamin 100%
Menjaga tutur kata, tidak memicu emosi orang lain, menjaga sikap — semua itu adalah bentuk perlindungan diri yang penting dan mulia.
Tapi, itu hanya bisa mengurangi risiko, bukan menghilangkannya.
Kita hidup di dunia yang penuh variabel:
- Emosi orang lain yang tidak kita kontrol.
- Lingkungan yang tidak selalu aman.
- Situasi yang bisa berubah dalam hitungan detik.
Sayangnya, kebaikan dan kehati-hatian bukan jaminan imunitas.
3. Ada Kalanya, Kita Memang Cuma di Tempat dan Waktu yang Salah
Mungkin inilah bagian paling menyakitkan:
Ada korban yang memang benar-benar tidak salah apa-apa. Mereka hanya berada di tempat yang salah, pada waktu yang salah… dan bertemu orang yang salah.
Contohnya?
- Seorang penumpang ojek online yang dibegal karena dianggap bawa uang.
- Orang yang disangka musuh oleh pembunuh paranoid.
- Atau korban salah sasaran dalam konflik geng.
Tragis, tapi nyata.
4. Tapi Bukan Berarti Kita Harus Hidup dalam Ketakutan
Meski risiko selalu ada, bukan berarti kita harus hidup ketakutan setiap hari. Yang bisa kita lakukan adalah:
- Menjaga diri semaksimal mungkin.
- Waspada pada situasi dan orang-orang di sekitar.
- Belajar membaca tanda bahaya, baik secara verbal maupun nonverbal.
- Bangun koneksi sosial yang sehat dan saling jaga.
Dan yang paling penting — jangan salahkan diri sendiri bila sesuatu terjadi.
Karena pada akhirnya, yang bersalah tetaplah pelaku.
Kesimpulan: Kebaikan Tidak Selalu Melindungi, Tapi Tetap Berharga
Benar, kadang dunia terasa tidak adil. Kadang, meski kita sudah jadi orang baik, masih bisa jadi korban. Tapi bukan berarti kebaikan sia-sia.
Karena satu-satunya yang bisa kita kontrol adalah bagaimana kita bersikap, bukan bagaimana dunia memperlakukan kita.
Jadi, tetaplah jadi pribadi yang berhati-hati, tapi jangan lupa: berani, waspada, dan punya batasan juga bagian dari menjaga diri.
Eksplorasi konten lain dari Goonung
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar