ketika seseorang—apalagi guru—menyebut orang lain bodoh, itu bisa sangat menyakitkan dan memengaruhi rasa percaya diri.
Kalau kamu pernah mengalami hal seperti itu, kamu tidak sendirian. Banyak orang pernah mendapat perlakuan yang tidak pantas, bahkan dari orang yang seharusnya membimbing. Tapi penting untuk diingat: satu komentar negatif tidak menentukan nilai atau potensi kamu.
Saya pernah mengalaminya sendiri, itu sangat menyakitkan.
Mendapat kata-kata seperti itu, apalagi dari guru atau orang yang seharusnya membimbing, memang bisa meninggalkan luka yang dalam. Rasa sakitnya bisa bertahan lama, karena sering kali kita mempercayai mereka, dan menganggap bahwa kata-kata mereka mencerminkan kebenaran.
Tapi izinkan saya bilang ini dengan jelas: kamu bukan bodoh. Kata-kata menyakitkan yang kamu dengar tidak mencerminkan siapa kamu sebenarnya. Semua orang belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda. Bahkan orang-orang paling sukses di dunia pernah mengalami kegagalan, diremehkan, atau dipanggil dengan kata-kata yang tidak adil.
bagaimana menghadapinya ?
Pertanyaan ini sangat penting, dan banyak orang pernah berada di posisi yang sama. Menghadapi perlakuan seperti dipanggil “bodoh” oleh guru atau orang lain memang tidak mudah, tapi kamu punya kekuatan untuk mengatasinya. Berikut beberapa cara yang bisa kamu coba:
🌱 1. Sadari bahwa itu bukan kesalahanmu
Kata-kata kasar mencerminkan kondisi atau cara berpikir mereka, bukan nilai diri kamu. Guru atau siapa pun yang menyebut kamu “bodoh” mungkin sedang frustrasi, tidak sabar, atau tidak tahu cara mendidik dengan empati. Itu bukan salahmu.
🧠 2. Pisahkan kritik dari hinaan
Kalau ada hal yang belum kamu pahami, itu bukan berarti kamu bodoh, itu berarti kamu sedang belajar — dan belajar itu proses. Kritik yang membangun akan membantumu berkembang, tapi hinaan bukanlah kritik. Kamu berhak dihormati saat belajar.
💬 3. Bicarakan perasaanmu
Kalau kamu masih di sekolah, dan ini terjadi pada guru, kamu bisa:
- Bicarakan dengan guru tersebut (jika kamu merasa aman dan nyaman)
- Cerita ke orang tua atau wali
- Laporkan ke guru BK atau kepala sekolah
Membiarkan mereka tahu bisa membuka ruang untuk perubahan.
✨ 4. Bangun kepercayaan diri secara bertahap
- Rayakan hal-hal kecil yang kamu kuasai
- Fokus pada apa yang kamu bisa, bukan hanya yang belum kamu kuasai
- Ingat bahwa kecerdasan itu luas, bukan cuma soal nilai atau pelajaran
❤️ 5. Beri dirimu waktu untuk pulih
Perkataan yang menyakitkan bisa tertanam dalam pikiran. Tapi kamu boleh sembuh secara perlahan. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuatmu merasa berharga—entah menulis, menggambar, membaca, berbicara dengan teman, atau hanya beristirahat.
Kalau kamu ingin, kamu bisa cerita lebih spesifik tentang situasinya, dan saya bisa bantu pikirkan langkah atau sudut pandang yang lebih sesuai. Kamu nggak sendiri dalam hal ini. Dan kamu pantas untuk didukung.
Eksplorasi konten lain dari Goonung
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar