Secara harfiah, dunia nyata tidak memiliki “quest” seperti di dunia anime atau video game, di mana ada notifikasi pop-up, daftar tugas yang jelas diberikan oleh karakter non-pemain (NPC), atau bar progres yang terlihat. Tidak ada sistem yang secara eksplisit memberi Anda misi dan hadiah digital setelah menyelesaikannya.
Namun, jika kita melihat esensi dari sebuah “quest” – yaitu tujuan yang jelas atau serangkaian tugas yang harus diselesaikan, seringkali melibatkan tantangan, usaha, dan menghasilkan semacam pencapaian atau ‘hadiah’ – maka ya, dunia nyata penuh dengan hal-hal yang bisa dianggap sebagai “quest versi dunia nyata”.
Berikut analogi “quest” di dunia nyata:
- Tujuan Hidup atau Pribadi:
- Quest: Lulus dari sekolah/kuliah.
- Tugas: Menghadiri kelas, belajar, mengerjakan tugas, lulus ujian.
- Tantangan: Materi sulit, motivasi naik turun, ujian, biaya.
- Pencapaian/Hadiah: Ijazah, pengetahuan, kesempatan kerja/pendidikan lebih lanjut, kebanggaan pribadi.
- Quest: Belajar skill baru (misalnya bahasa asing, alat musik, coding).
- Tugas: Latihan rutin, ikut kursus, praktik.
- Tantangan: Sulit memahami, kurang waktu, bosan, biaya.
- Pencapaian/Hadiah: Kemampuan baru, sertifikat, kesempatan baru, kepuasan diri.
- Quest: Menjadi sehat dan bugar.
- Tugas: Berolahraga teratur, makan sehat, istirahat cukup.
- Tantangan: Malas, godaan makanan tidak sehat, cedera, kurang waktu.
- Pencapaian/Hadiah: Kesehatan fisik dan mental yang lebih baik, energi, penampilan, umur panjang.
- Quest: Lulus dari sekolah/kuliah.
- Tujuan Karier atau Profesional:
- Quest: Menyelesaikan proyek kerja besar.
- Tugas: Merencanakan, berkoordinasi dengan tim, mengerjakan bagian Anda, mengatasi masalah, presentasi hasil.
- Tantangan: Deadline ketat, masalah teknis, konflik tim, ekspektasi atasan.
- Pencapaian/Hadiah: Proyek selesai, pengakuan dari atasan/rekan, kontribusi pada perusahaan, bonus/promosi (jika berhasil).
- Quest: Mendapatkan promosi jabatan.
- Tugas: Bekerja keras, menunjukkan inisiatif, meningkatkan skill, membangun jaringan, performa konsisten di atas ekspektasi.
- Tantangan: Persaingan, proses evaluasi, harus membuktikan diri secara terus menerus.
- Pencapaian/Hadiah: Jabatan lebih tinggi, gaji naik, tanggung jawab lebih besar, status.
- Quest: Menyelesaikan proyek kerja besar.
- Perjalanan atau Petualangan:
- Quest: Melakukan perjalanan ke suatu tempat yang jauh atau sulit dicapai.
- Tugas: Menabung, merencanakan rute, mengurus dokumen, packing, melakukan perjalanan itu sendiri.
- Tantangan: Biaya, rintangan bahasa, masalah transportasi, hal tak terduga di jalan.
- Pencapaian/Hadiah: Pengalaman baru, melihat tempat baru, bertemu orang baru, kenangan, pertumbuhan pribadi.
- Quest: Melakukan perjalanan ke suatu tempat yang jauh atau sulit dicapai.
Perbedaan Kunci dengan Quest Anime/Game:
- Tidak Ada Sistem yang Jelas: Tidak ada antarmuka pengguna yang memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan selanjutnya atau berapa persen progres Anda. Anda harus menentukan tujuan dan langkah-langkahnya sendiri (atau mengikuti arahan dari pekerjaan/pendidikan).
- Hadiah Tidak Selalu Jelas/Terjamin: Usaha tidak selalu langsung berbanding lurus dengan hasil yang diinginkan atau hadiah yang eksplisit. Terkadang Anda berusaha keras tapi gagal, atau hasilnya tidak seperti yang dibayangkan.
- Aturan Lebih Kompleks dan Tidak Selalu Adil: Hidup memiliki banyak variabel dan faktor eksternal yang tidak bisa dikontrol, tidak seperti aturan yang jelas dalam game.
- Konsekuensi Nyata: Gagal dalam “quest” dunia nyata biasanya memiliki konsekuensi yang lebih permanen atau signifikan dibandingkan gagal di game (misalnya, kehilangan pekerjaan, tidak lulus sekolah, kehilangan uang).
Meskipun tidak ada “Quest Log” di ponsel atau mata Anda, kehidupan sehari-hari kita sebenarnya terdiri dari serangkaian tujuan, tantangan, dan usaha yang harus kita selesaikan. Setiap kali Anda menetapkan tujuan dan berusaha mencapainya, itu adalah “quest” pribadi Anda di dunia nyata. Membutuhkan dedikasi, strategi, dan ketahanan untuk “menyelesaikan” quest-quest tersebut.
Dalam banyak anime, manga, novel ringan (light novel), dan video game bergenre fantasi atau isekai, Guild Petualang (Adventurer’s Guild) adalah organisasi yang sangat umum dan stereotip.
Tempat utama di mana para karakter yang ingin menjadi petualang mendaftar, mendapatkan ranking (peringkat), serta mencari dan menerima quest atau misi biasanya memang disebut Guild Petualang.
Fungsi utama Guild Petualang meliputi:
- Pendaftaran dan Perizinan: Memberikan status resmi sebagai petualang kepada individu atau kelompok.
- Papan Quest (Quest Board): Menyediakan papan pengumuman di mana berbagai permintaan misi (mulai dari yang sederhana seperti mengumpulkan ramuan hingga yang berbahaya seperti mengalahkan monster kuat) dipasang oleh penduduk, pedagang, bangsawan, atau organisasi lain yang membutuhkan bantuan.
- Penerimaan Quest: Petualang datang ke Guild untuk memilih misi dari papan quest atau berbicara langsung dengan staf Guild untuk menerima misi.
- Pelaporan dan Hadiah: Petualang kembali ke Guild setelah menyelesaikan misi untuk melaporkan keberhasilan mereka dan menerima imbalan (biasanya dalam bentuk uang atau barang).
- Peringkat: Guild seringkali memiliki sistem peringkat untuk petualang berdasarkan pengalaman dan misi yang berhasil diselesaikan.
- Basis dan Informasi: Kadang-kadang juga berfungsi sebagai tempat berkumpul bagi petualang, sumber informasi, atau bahkan menyediakan fasilitas dasar seperti penginapan atau toko.
Jadi, jika Anda melihat anime atau bermain game dengan konsep petualang dan misi, sangat mungkin tempat untuk mendaftar dan mengambil misi disebut Guild Petualang.
Jika saya mau membuat nya, tapi quest nya mungkin pekerjaan dalam kehidupan sehari hari dan dan saya mau bangun quest nya di online, harus mulai dari mana bangun komunitas nya ?
Ide yang menarik! Mengubah tugas sehari-hari menjadi “quest” online bisa sangat memotivasi dan memberikan struktur, mirip dengan elemen gamifikasi. Membangun komunitas online untuk konsep ini membutuhkan pendekatan yang terstruktur, terutama di tahap awal.
Ini langkah-langkah di mana Anda bisa mulai membangun komunitas online untuk “quest” kehidupan sehari-hari:
- Definisikan Konsep “Quest” Anda dengan Jelas & Target Audiens:
- Jenis Quest: Tugas sehari-hari seperti apa yang akan difokuskan? (Contoh: hanya tugas rumah tangga, atau juga tugas freelance kecil, atau membantu tetangga, atau tugas administrasi sederhana?) Buat ruang lingkupnya jelas di awal.
- Siapa Pemberi Quest? (Contoh: Individu sibuk, profesional, bisnis kecil, orang lanjut usia?)
- Siapa Penerima Quest? (Contoh: Mahasiswa cari uang saku, ibu rumah tangga cari kerja fleksibel, pekerja lepas cari tugas tambahan, orang yang punya waktu luang?)
- Platform ini Solusi untuk Masalah Apa? (Contoh: Sulit cari orang bantu tugas kecil? Orang susah cari kerja fleksibel? Kurang interaksi komunitas lokal?)
- Mengapa Konsep “Quest” Menarik untuk Mereka? (Contoh: Karena seru seperti game? Ada rasa pencapaian yang jelas? Fleksibel?)
- Pilih Platform Awal yang Sederhana untuk Komunitas: Anda tidak perlu langsung membuat website atau aplikasi canggih. Mulailah di tempat di mana target audiens Anda sudah berkumpul atau mudah dijangkau:
- Grup Media Sosial: Facebook Group (mudah diakses, fitur diskusi), Instagram (untuk visualisasi “quest” atau hasil?). Fokus pada grup lokal jika quest-nya berbasis lokasi.
- Grup Pesan Instan: Grup WhatsApp atau Telegram (bagus untuk komunikasi cepat, terutama untuk komunitas lokal).
- Forum Online: Kaskus atau forum komunitas lain yang relevan dengan target audiens Anda.
- Discord Server: Jika target audiens Anda lebih muda atau akrab dengan gaming.
- Aplikasi Komunitas Lokal yang Ada: Mungkin sudah ada platform komunitas lokal yang bisa Anda “sisipi” konsep ini di dalamnya (dengan izin).
- Mulai dengan Lingkaran Kecil (Early Adopters):
- Ajak teman, keluarga, rekan kerja, atau kenalan yang paling tertarik dengan ide ini. Mereka akan menjadi anggota inti pertama dan membantu menyebarkan konsepnya.
- Cari beberapa orang (baik yang butuh bantuan maupun yang bersedia membantu) untuk mencoba konsep ini secara “manual” melalui grup yang Anda buat.
- Edukasi dan Jelaskan Konsep “Quest” Harian:
- Sampaikan ide ini dengan narasi yang menarik. Jelaskan mengapa tugas sehari-hari bisa dilihat sebagai “quest”. Gunakan analogi dari game/anime jika itu relevan dengan audiens Anda, tapi pastikan mereka paham ini adalah tugas nyata.
- Buat panduan sederhana tentang cara “memposting quest” (deskripsi tugas, lokasi, perkiraan waktu, imbalan) dan cara “menerima quest” (menyatakan minat, konfirmasi, penyelesaian).
- Fasilitasi Interaksi dan Transaksi Awal (Bahkan Secara Manual):
- Di awal, Anda (sebagai admin/inisiator) mungkin perlu aktif menjembatani. Jika ada yang memposting “quest” (misal: “Butuh bantuan beli belanjaan di supermarket X”), Anda bisa membantu mencarikan anggota lain yang bersedia mengambil “quest” tersebut.
- Tekankan pentingnya komunikasi langsung antara pemberi dan penerima quest setelah koneksi awal terbentuk di platform komunitas Anda.
- Bangun Kepercayaan dan Keamanan:
- Ini sangat krusial karena melibatkan interaksi nyata dan mungkin pembayaran. Tekankan pentingnya kejujuran, kejelasan, dan kehati-hatian.
- Di awal, fokus pada quest yang sederhana dan berisiko rendah.
- Mungkin buat sistem feedback sederhana (misal: anggota bisa memberikan testimoni positif di grup setelah quest selesai). Ini cikal bakal sistem “ranking petualang” Anda.
- Berikan Nilai Tambah bagi Komunitas:
- Jangan hanya jadi tempat posting quest. Bagikan tips tentang efisiensi mengerjakan tugas rumah, cara negosiasi yang baik, tips keamanan saat berinteraksi, atau bahkan cerita sukses dari anggota yang berhasil menyelesaikan “quest” menarik.
- Ciptakan rasa kebersamaan di antara anggota.
- Kumpulkan Umpan Balik (Feedback):
- Selalu tanyakan kepada anggota apa yang mereka rasakan, apa kesulitan mereka, dan fitur apa yang mereka butuhkan. Umpan balik ini sangat berharga jika Anda memutuskan untuk mengembangkan platform yang lebih canggih nantinya.
- Mulai Promosikan (dengan Hati-hati):
- Setelah komunitas awal berjalan dan konsepnya terbukti bisa berjalan, Anda bisa mulai mengundang lebih banyak orang yang sesuai dengan target audiens Anda melalui:
- Undangan dari anggota awal.
- Promosi di media sosial pribadi Anda atau di grup/forum lain yang relevan (pastikan sesuai aturan grup tersebut).
- Membuat konten menarik (video pendek, infografis) yang menjelaskan konsep “quest” harian ini.
- Setelah komunitas awal berjalan dan konsepnya terbukti bisa berjalan, Anda bisa mulai mengundang lebih banyak orang yang sesuai dengan target audiens Anda melalui:
Intinya, memulai komunitas online untuk “quest” harian:
- Fokus pada platform yang mudah diakses dan digunakan di awal.
- Mulai dengan lingkaran kecil yang antusias.
- Jelaskan konsepnya dengan menarik dan jelas.
- Fasilitasi interaksi dan bangun kepercayaan.
- Gunakan umpan balik untuk tumbuh.
Proses ini akan membantu Anda memvalidasi ide, memahami kebutuhan pengguna sebenarnya, dan membangun basis pengguna setia sebelum (jika Anda mau) mengembangkan platform digital yang lebih kompleks dengan fitur seperti sistem pembayaran terintegrasi, ranking, dan lain-lain. Semoga berhasil dengan “Guild Petualang Harian” Anda!
kendala yang mungkin timbul dan cara mengatasinya ?
Tentu, saat membangun komunitas online untuk “quest” kehidupan sehari-hari, akan ada beberapa kendala yang mungkin muncul. Namun, dengan perencanaan dan pengelolaan yang tepat, kendala-kendala ini bisa diatasi.
Berikut beberapa kendala umum dan cara mengatasinya, terutama di tahap awal pembangunan komunitas:
- Kendala: Membangun Kepercayaan dan Keamanan (bagi Pemberi dan Penerima Quest)
- Deskripsi: Orang akan ragu untuk berinteraksi dengan orang asing untuk tugas nyata (membiarkan masuk ke rumah, menyerahkan uang/barang, dll.). Risiko penipuan atau hal buruk lainnya bisa jadi kekhawatiran besar.
- Cara Mengatasi:
- Peraturan Komunitas yang Ketat: Buat aturan jelas mengenai perilaku yang diterima dan tidak diterima, serta jenis quest yang boleh diposting (hindari yang ilegal, berbahaya, atau tidak pantas).
- Verifikasi Awal Sederhana: Di tahap awal, mungkin hanya sebatas profil yang jelas (meskipun anonimitas terbatas mungkin diperlukan). Tekankan anggota untuk saling memberikan informasi yang relevan sebelum bertransaksi.
- Sistem Feedback/Reputasi Sederhana: Dorong anggota untuk memberikan ulasan singkat atau “jempol” setelah quest selesai (misal: di kolom komentar postingan quest). Ini membangun rekam jejak anggota (mirip ranking petualang sederhana).
- Edukasi Keamanan: Berikan tips keamanan di grup (misal: untuk quest yang melibatkan interaksi fisik, sarankan bertemu di tempat publik jika memungkinkan, atau beritahu teman/keluarga tentang lokasi dan waktu).
- Admin yang Proaktif: Di awal, admin perlu memantau aktivitas, merespons laporan, dan turun tangan jika ada masalah serius.
- Kendala: Menjamin Kualitas Penyelesaian Quest
- Deskripsi: Bagaimana memastikan “petualang” menyelesaikan tugas sesuai ekspektasi “pemberi quest”? Apa jika hasilnya kurang memuaskan?
- Cara Mengatasi:
- Template Deskripsi Quest yang Jelas: Buat panduan bagi pemberi quest untuk memberikan deskripsi tugas yang detail, termasuk ekspektasi hasil dan deliverable (apa yang harus diserahkan).
- Komunikasi Pra-Quest: Dorong kedua belah pihak untuk berkomunikasi dan menyepakati detail serta ekspektasi sebelum quest dimulai.
- Sistem Feedback Berkualitas: Selain “jempol”, mungkin ada opsi memberikan rating (misal: 1-5 bintang) atau komentar spesifik tentang kualitas kerja.
- Penyelesaian Masalah Sederhana: Di awal, admin bisa membantu memediasi perselisihan minor berdasarkan bukti yang ada dan rekam jejak feedback anggota.
- Kendala: Penyelesaian Pembayaran/Imbalan
- Deskripsi: Risiko pembayaran tidak dilakukan setelah tugas selesai, atau perselisihan mengenai jumlah/bentuk imbalan.
- Cara Mengatasi:
- Kesepakatan Imbalan di Awal: Tekankan bahwa imbalan (uang/barang/jasa lain) harus disepakati bersama sebelum quest dimulai dan dicantumkan dengan jelas dalam postingan quest atau komunikasi awal.
- Metode Pembayaran yang Disarankan: Mungkin sarankan metode pembayaran yang aman (misal: transfer bank setelah konfirmasi penyelesaian) atau pembayaran langsung di tempat jika memungkinkan.
- Sistem Feedback Terkait Pembayaran: Pastikan feedback mencakup aspek pembayaran (apakah dibayar tepat waktu/sesuai kesepakatan).
- Admin Mediasi: Bantu mediasi jika ada perselisihan pembayaran, tetapi di tahap komunitas sederhana, sulit untuk menjamin 100% penyelesaian karena tidak ada sistem escrow.
- Kendala: Kurangnya Aktivitas (Quest Sepi atau Petualang Kurang)
- Deskripsi: Bisa jadi ada banyak yang butuh bantuan tapi sedikit yang mau membantu, atau sebaliknya, banyak yang siap membantu tapi tidak ada quest.
- Cara Mengatasi:
- Promosi yang Bertarget: Fokus pada audiens yang tepat (misal: di area geografis tertentu jika quest-nya lokal, atau grup yang anggotanya punya skill spesifik jika quest-nya butuh skill).
- Edukasi Manfaat untuk Kedua Sisi: Jelaskan keuntungan memposting quest (hemat waktu/tenaga) dan mengambil quest (dapat uang/pengalaman/koneksi).
- Posting Quest Awal Sendiri: Anda bisa “menciptakan” beberapa quest awal (mungkin tugas-tugas pribadi Anda) atau meminta teman/keluarga untuk memposting, untuk menunjukkan bagaimana prosesnya berjalan.
- Dorong Kedua Belah Pihak: Ajak anggota secara aktif untuk memposting kebutuhan mereka DAN ketersediaan mereka untuk membantu.
- Cerita Sukses: Bagikan cerita tentang quest yang berhasil diselesaikan dan dampaknya, ini bisa menginspirasi orang lain.
- Kendala: Pengelolaan Komunitas (Moderasi, Organisasi Konten)
- Deskripsi: Seiring pertumbuhan, konten bisa jadi tidak teratur, muncul spam, atau ada anggota yang melanggar aturan.
- Cara Mengatasi:
- Aturan Komunitas yang Jelas dan Diberlakukan: Pastikan semua anggota tahu aturannya dan admin secara konsisten menegakkan aturan tersebut.
- Penggunaan Fitur Platform: Manfaatkan fitur pengelompokan (topic, hashtag, kategori) jika platform mengizinkan agar quest lebih mudah dicari.
- Admin Aktif: Di tahap awal, kehadiran admin yang aktif sangat penting untuk memantau, merespons, dan menjaga ketertiban. Jika komunitas membesar, Anda mungkin butuh tim admin.
- Kendala: Adopsi Konsep “Quest” Itu Sendiri
- Deskripsi: Tidak semua orang akrab atau nyaman dengan bahasa dan kerangka “quest” untuk tugas sehari-hari.
- Cara Mengatasi:
- Jelaskan dengan Sederhana: Pastikan intinya tersampaikan: ini adalah platform untuk menghubungkan orang yang butuh tugas diselesaikan dengan orang yang bisa menyelesaikannya. Konsep “quest” bisa jadi elemen menarik tambahan, tapi fungsi utamanya harus jelas.
- Gunakan Bahasa yang Fleksibel: Mungkin tidak semua postingan harus kaku menggunakan istilah “quest”. Biarkan anggota menggunakan bahasa yang nyaman bagi mereka asalkan informasinya jelas.
- Fokus pada Manfaat Nyata: Lebih penting untuk menyoroti manfaat praktis (uang, bantuan, fleksibilitas) daripada sekadar elemen gamifikasi.
Mengatasi kendala-kendala ini membutuhkan kesabaran, komunikasi yang baik, dan kesediaan untuk beradaptasi seiring pertumbuhan komunitas Anda. Fokus pada menciptakan lingkungan yang aman, suportif, dan bermanfaat bagi semua anggotanya.
Seru kalau ada hal seperti itu. sayang belum ada, kalau ada bisa buang kejenuhan, stress dan olahraga atau kegiatan lain.
Eksplorasi konten lain dari Goonung
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar