Itu adalah jenis pengalaman yang sangat menarik dan sering terjadi dalam kehidupan banyak orang, di mana suatu halangan atau kemalangan kecil (seperti batal atau telat pergi) ternyata justru menghindarkan kita dari musibah yang lebih besar.
Tidak ada satu “nama ilmiah” spesifik untuk fenomena seperti itu dalam psikologi atau sains, karena pengalaman tersebut seringkali diinterpretasikan berdasarkan keyakinan pribadi, filsafat, atau spiritualitas seseorang.
Namun, ada beberapa cara umum orang menamai atau memahami pengalaman tersebut:
- Hikmah: Dari sudut pandang spiritual atau filosofis, kejadian ini sering dilihat sebagai “hikmah” di balik suatu kesulitan. Artinya, ada kebaikan atau pelajaran yang tersembunyi di balik halangan yang tadinya terasa negatif, yang ternyata justru menyelamatkan Anda.
- Takdir Baik atau Keberuntungan: Banyak orang akan menganggapnya sebagai bagian dari takdir baik yang telah ditentukan untuk Anda, atau sebagai keberuntungan besar yang membuat Anda selamat dari bahaya.
- Jalan Tuhan atau Campur Tangan Ilahi: Bagi yang meyakini adanya kekuatan yang lebih tinggi, ini bisa dianggap sebagai “Jalan Tuhan” atau “Campur Tangan Ilahi” yang sengaja menciptakan halangan tersebut untuk melindungi Anda dari musibah yang sudah menunggu.
- Terhindar dari Musibah: Secara sederhana, ini adalah deskripsi dari hasil kejadiannya itu sendiri, yaitu Anda “terhindar dari musibah” berkat adanya halangan tak terduga.
- “A Blessing in Disguise” (dalam Bahasa Inggris): Ini adalah frasa umum dalam Bahasa Inggris yang sangat pas menggambarkan situasi di mana sesuatu yang awalnya tampak buruk atau menyulitkan (halangan/keterlambatan) ternyata kemudian disadari sebagai sesuatu yang baik (menghindarkan dari bencana).
Pada dasarnya, pengalaman seperti itu adalah jenis kebetulan yang sangat signifikan dalam hidup seseorang, yang kemudian dimaknai atau diinterpretasikan melalui lensa keyakinan atau cara pandang mereka terhadap dunia. Ini adalah momen yang membuat banyak orang merasa bahwa ada semacam kekuatan atau ‘rencana’ yang bekerja di luar kendali mereka, yang pada akhirnya melindungi mereka.
CONTOH DI DUNIA NYATA
ada banyak contoh nyata di dunia ini di mana orang selamat dari musibah besar karena adanya halangan atau keterlambatan yang tidak disengaja. Kisah-kisah ini sering menjadi viral dan dianggap sebagai mukjizat, keberuntungan, atau takdir.
Berikut beberapa jenis contoh nyata yang sering terdokumentasi:
- Selamat dari Kecelakaan Pesawat karena Ketinggalan atau Batal Pergi:
- Ini adalah salah satu contoh paling umum. Seringkali ada berita tentang penumpang yang seharusnya berada di penerbangan nahas, tetapi karena berbagai alasan (terlambat bangun, terjebak macet di jalan ke bandara, salah jadwal, ada urusan mendadak yang membatalkan perjalanan, atau bahkan masalah kecil seperti kehilangan tiket), mereka ketinggalan atau membatalkan penerbangan tersebut. Kemudian mereka mendengar kabar bahwa pesawat yang seharusnya mereka tumpangi mengalami kecelakaan.
- Contoh: Ada laporan tentang beberapa orang yang seharusnya menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Januari 2021, namun batal berangkat karena tes PCR yang belum keluar, salah jadwal, atau alasan lain. Kasus serupa juga sering dilaporkan terjadi pada kecelakaan pesawat lainnya di berbagai negara. Baru-baru ini (Agustus 2024), dilaporkan ada pria selamat dari kecelakaan pesawat di Brasil karena terlambat tiba di bandara.
- Selamat dari Serangan Teroris karena Berada di Lokasi Lain:
- Orang yang seharusnya berada di tempat serangan (misalnya gedung perkantoran, restoran, transportasi publik) tetapi tiba-tiba mengubah rencana, datang terlambat karena suatu urusan, atau berada di bagian lain dari lokasi tersebut karena suatu alasan kecil, sehingga luput dari dampak langsung serangan.
- Contoh: Kisah penyintas serangan 11 September 2001 di World Trade Center New York yang selamat karena terlambat masuk kerja, sedang cuti, atau berada di tangga darurat saat serangan terjadi.
- Selamat dari Bencana Alam atau Kecelakaan Transportasi Lainnya (Kereta, Kapal, dll.):
- Sama seperti pesawat, penumpang kereta api atau kapal laut yang batal atau terlambat berangkat karena halangan tak terduga, kemudian mendengar bahwa transportasi yang seharusnya mereka naiki mengalami kecelakaan atau tenggelam.
- Contoh: Orang yang seharusnya berada di gedung yang runtuh akibat gempa tetapi sedang di luar karena alasan mendadak, atau orang yang selamat dari kecelakaan beruntun di jalan tol karena terjebak macet beberapa kilometer di belakang lokasi kejadian.
Kisah-kisah ini nyata dan seringkali diceritakan kembali dengan rasa syukur yang mendalam oleh para penyintas dan keluarga mereka. Fenomena ini menjadi pengingat akan betapa tipisnya garis antara hidup dan mati, dan bagaimana peristiwa-peristiwa kecil yang tadinya dianggap menyebalkan atau mengecewakan ternyata bisa menjadi “halangan” yang menyelamatkan nyawa.
Kalau kalian apa ada pengalaman seperti itu ?
Eksplorasi konten lain dari Goonung
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan komentar